Senin, 24 Maret 2014

BIOGRAFI Dr. Ir. H. Soekarno


Biografi Dr. Ir. H. Soekarno



Nama Lengkap     : Kusno Sosrodihardjo
Nama Panggilan  : Bung Karno atau Soekarno
Agama                : Islam
Tempat Lahir       : Blitar, Jawa Timur
Tanggal Lahir       : Kamis, 6 Juni 1901
Ayah                  : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu                      : Ida Ayu Nyoman Rai

Baik, Sukarno adalah pemimpin perjuangan negaranya untuk kemerdekaan dari Belanda dan menjadi presiden pertama Indonesia dari 1945 sampai 1967. Dia adalah seorang pemimpin terkemuka gerakan nasionalis Indonesia selama masa kolonial Belanda, dan menghabiskan lebih dari satu dekade di bawah penahanan Belanda sampai dirilis oleh pasukan Jepang menyerang. Sukarno dan rekan nasionalisnya berkolaborasi untuk menggalang dukungan bagi upaya perang Jepang dari populasi, dalam pertukaran untuk bantuan Jepang dalam menyebarkan ide-ide nasionalis.Setelah Jepang menyerah, Sukarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tepatnya pada hari jumat 17 Agustus 1945 di Jl Pegangsaan Timur No 56 Jakarta ,pukul 10:10 pagi , dan Soekarno diangkat sebagai presiden pertama.
       Jadi, Merdekanya Republik Indonesia itu pada saat Negara jepang diserang oleh Amerika Serikat yang menjatuhkan sebuah bom atom tepatnya di kota Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momenini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

       21 Juni 1970 tepatnya pada pukul 07.00 pagi WIB Jakarta .Air mata rakyat Marhaen tumpah di jalan-jalan, di pematang sawah, di terminal bus, atau di dalam kamar. Rakyat Marhaen, yang oleh Bung Karno diartikan sebagai rakyat Indonesia yang sederhana, lugu, dan bersahaja, memang tidak akan pernah melupakan tanggal itu. Karena pada saat itulah, Ir. Soekarno, pemimpin yang mereka cintai setulus hati, berpulang ke rumah Tuhan Yang MahaEsa.Setelah mengabdi bagi negeri dan bangsanya, akhirnya Soekarno harus menghembuskan napas terakhirnya. Dan di kuburkan di kota Blitar JawaTimur.



Senin, 17 Maret 2014

Dampak Globalisasi Media Terhadap Budaya dan Prilaku Masyarakat Indonesia.


Dampak Globalisasi Media Terhadap Budaya dan Prilaku Masyarakat Indonesia.

Situasi sosial politik di suatu negara baik yang positif maupun negatif, tidaklah bisa dilepaskan dari pengaruh berbagai gejolak yang terjadi di tingkat global ditentukan oleh citra diri dan identitas bangsa itu sendiri yang mana masing-masing bangsa di dunia sudah pasti memiliki citra diri dan identitas masing-masing sehingga setiap pengaruh global yang diterima setiap bangsa dan negarapun akan berbeda.
Era globalisasi yang diboncengi neolibralisme dan modernisasi menuju diiringi revolusi IPTEK. Dimana manusia akan terus akan mengalami revolusi tour ti (technologi, telekomunication,transportation,tourism)yang memilikiglobalizing force yang dominan sehingga batas antar daerah dan antar negara semakin kabul, yang mengakibatkan dunia tanpa batas yang menganut aliran kebebasan, kebebasan nerkreatifitas, kebebasan berpendapat, dan kebebasan berkreatifitas, kebebasan berpendapat, dan kebebasan berekpresi. Seperti contoh bila kita duduk di satu kursi dan berkomunikasi dengan orang di tempat yang paling jauh ditempat diluar sana, maka kemajuan tehnologi informasi dan telekomonikasi mendekatkan jarak dan waktu. Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi tantangan budaya masyarakat khususnya Indonesia.
Hal ini sangatlah berbahaya bila kita tidak memfilter serta membedakan mana budaya asing yang dapat diserap dan mana yang tidak. Jika kita melihat kondisi riil masyarakat Indonesia sekarang ini, ternyata daya serap masyarakat terhadap budaya global lebih cepat dibanding daya serapnya terhadap budaya lokal. Bukti nyata dari pengaruh globalisasi itu, antara lain dapat disaksikan dari gaya berpakaian, dan gaya berbahasa masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang sudah berubah yang kesemuanya itu diperoleh karena kemajuan tehnologi iformatika dan komunikasi khususnya pada media masa. Globalisasi media dengan segala nilai yang dibawanya seperti lewat televisi, radio, majalah, koran, buku, film, VCD, HP, dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak pada budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia.
Bertolak dari besarnya peran media massa dalam mempengaruhi pemikiran khayalaknya, tentulah perkembangan media massa di Indonesia pada masa yang akan datang harus dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi globalisasi media massa yang tak terelakan lagi.
Globalisasi media massa merupakan proses yang secara nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor. Pendekatan profesional menjadi kata kunci, masalah dasarnya mudah diterka. Pada titik - titik tertentu, terjadi benturan antar budaya dari luar negeri yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia. Jadi kehawatiran besar terasakan benar adanya ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan karena nilai – nilai luhur dalam paham kebangsaan. Imbasnya adalah munculnya majalah-majalah Amerika dan Eropa versi Indonesia seperti : Bazaar ,Cosmopolitan ,Spice,FHM, (for Him Magazine) ,Good Housekeeping ,Trax, dan sebagainya. Begitu juga membanjirnya program tayangan dan produk tanpa dapat dibendung.Sehingga bagaimana bagi negara berkembang seperti Indonesia menyikapi penomena traspormasi media terhadap prilaku masyarakat dan budaya lokal,karena globalisasi media dengan segala yang dibawanya seperti lewat televisi, radio, majalah, koran, buku film, vcd, HP, dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak pada kehidupan masyarakat.
Saat ini masyarakat sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk pornografi berupa tabloitd, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, rasio, dan terutama adalah peredaran bebas VCD.Baik yang datang dari uar negeri maupun yang diproduksi sendiri. Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai ”surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapat produk-produk pornografi dan harganya pun murah.

Senin, 10 Maret 2014

PANTAI RANCABUAYA

Pantai Rancabuaya memiliki ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut, curah hujan sebesar 1.200 mm/tahun dengan penyinaran matahari yang sedang dan kekuatan tiupan angin kecil. Perairan pantai berwarna biru, bau air normal, dan temperatur normal. Tinggi gelombang rata-rata kurang dari 1 meter, dan material dasar laut berupa pasir halus, batu karang, dan pasir kasar termasuk daerah sepanjang garis pantai. Kemiringan laut landai, serta ditumbuhi rumput laut dan gang gang hijau sebagai flora laut dominan. Sedangkan fauna laut dominannya adalah ikan tuna dan ikan karang.

Daerah pesisir pantai yang landai ini memiliki material berupa pasir halus putih bersih, dengan panjang 1.000-2.000 dan lebar 100-200 m, serta tingka
Secara administrative, di sebelah utara Rancabuaya berbatasan dengan Desa Caringin, di sebelah barat dengan Samudra Hindia, sebelah selatan dengan Desa Indralayang, dan di sebelah timu, berbatasan dengan Desa Sinarjaya. Seeara alamiah, lingkungan alam yang menjadi batas pantai ini adalah lahan pertanian dan perkebuna!l di sebelah utara, Samudra Indonesia di sebelah barat dan timur, dan lahan pertanian di sebelah selatan.
t abrasi yang kecil, sehingga stabilitas pantainya eukup baik. Flora dominan yang berada di tepi pantai adalah pohon kelapa dan pohon ketapang. Pantai Rancabuaya memiliki kualitas lingkungan dan kebersihan yang baik, dan hampir tidak terdapat berbagai bentuk pencemaran. Pantai ini memiliki visabilitas bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah.



Pantai Raneabuaya yang terletak di desa Purbayani Kecamatan Caringin ini memiliki luas 10 ha dengan luas kawasan keseluruhan sebesar 1.524 ha. Oari seluruh area tersebut yang telah dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas wisata sebesar : ? 2 ha.

Sumber listrik di kecamatan ini yang berasal dari PLN dengan tegangan 220 volt dan distribusi yang baik, sedangkan sumber air bersih berasal dari Sungai Cihideung dan Sungai Cihrashas yang mempunyai kualitas air yang jemih, rasa air tawar, dan tidak berbau. Untuk sistem pembuangan limbah di kawasan pantai mempergunakan tempat sampah non-permanen yang tersebar di dalam area pantai. Sistem komunikasi di kawasan ini menggunakan telepon dengan jumlah yang memadai.
Ada 2 sifat kegiatan pariwisata yang dapat dilakukan oleh para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini, yaitu yang bersifat aktif hiking dan tracking serta yang bersifat pasif yaitu menikmati pemandangan.
Status kepemilikan lahan area pantai Rancabuaya adalah 70% tanah milik dan sisanya adalah tanah desa, sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh Kompepar (Kelompok penggerak pariwisata) yang anggotanya terdiri dari masyarakat setempat.
Area pantai ini memiliki 22 buah villa milik mahasiswali dan dosen ITS, dan 4 buah penginapan dalam kondisi yang baik, 40 buah kios dengan kondisi baik, dan sebuah tempat parkir seluas 3 ha yang dapat menampung 100 bus, kondisinya masih dalam pembangunan dengan lapisan permukaan tanah dan vegetasi peneduh memadai.

Di pantai ini disediakan 2 buah tDilet umum yang dimiliki secara pribadi, dengan tingkat kebersihan/sanitasi cukup dan kondisi bangunan baik. tempat bilas 2 buah dengan kondisi dan tingkat kebersihan yang cukup, shelter (tempat berteduh) 2 buah dengan kondisi dan kebersihan yang cukup baik. Tidak jauh dari lokasi pantai terdapatpos kesehatan yang merupakan sarana kesehatan umum bagi masyarakat.
Pintu keluar-masuk yang berfungsi sebagai pos tiket ada 1 buah dengan kondisi cukup. Tiket masuk ke pantai yang dtentukan pengelola sebesar Rp. 1.000,-lorang.
Alat tranportasi yang dapat digunakan untuk menuju ke pantai In. adalah 3 buah minibus (bus 3/4) trayek Rancabuaya-Garut yang frekuensinya terjadwal dan beroperasi antara pukul 04.30-08.00. Untuk transportasi ke kawasan, dapat juga mempergunakan angkot yang tidak terjadwal atau mempergunakan kendaraan angkutan desa yang disebut "paranggong" berupa mobil bak terbuka.
Jarak kawasan Rancabuaya dari Ibu kota Provinsi Jawa Sarat 167 km, dan jarak dari Ibu kota Kabupaten 105 km, dan jarak dari pusat pembantu Kecamatan (Caringin) 30 km. Akses menuju Pantai Rancabuaya berupa jalan raya kecamatan dengan lebar 6 m dan panjang 120 km, sedangkan akses di dalam kawasan atau menuju area pantai berupa jalan selebar 4 m dengan kondisi cukup baik.